BeritaDaerah

Ahmad Soleh Berbagi Teknik Menulis Cerita Fiksi

1 Mins read

SEJUK.ID SMA Malahayati menggelar Seminar Bulan Bahasa yang bertujuan memperkuat keterampilan literasi siswa melalui Pelatihan Menulis Cerita Fiksi, Senin (28/10/2024). Acara ini dihadiri oleh Ahmad Soleh, seorang penulis dan editor yang telah menerbitkan sejumlah buku, yang berperan sebagai narasumber utama.

Pria yang akrab disapa Kang Soleh itu memulai pelatihan dengan menekankan pentingnya menulis sebagai bentuk ekspresi dan kreativitas. “Kita biasa bercerita kepada teman, sahabat, atau orang tua. Sebenarnya, menulis cerita fiksi hanya berbeda dalam bentuk, yakni kita ceritakan melalui tulisan,” ungkapnya di hadapan para peserta, mendorong mereka untuk mengeksplorasi kemampuan bercerita dalam bentuk tertulis.

Dalam sesi tersebut, Kang Soleh mengungkapkan bahwa cerita fiksi mampu menyampaikan pesan yang membekas bagi pembacanya. “Sastra yang baik adalah yang ketika dibaca dapat membekas di benak pembaca,” ujarnya, menggugah siswa untuk menciptakan karya yang memiliki kedalaman makna.

Kang Soleh menjelaskan bahwa meskipun cerita fiksi berisi imajinasi dan khayalan, sumber inspirasi sering kali berasal dari kenyataan di sekitar kita. “Cerita fiksi itu memang tidak nyata, tetapi bukan berarti sekadar dongeng atau mitos. Kita bisa menuangkan cerita fiksi dari pengalaman, pengamatan, atau fenomena sosial di sekitar kita,” katanya, memberikan perspektif bahwa karya fiksi bisa relevan dengan kehidupan nyata.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa fiksi dapat menjadi wahana menghidupkan kesadaran sosial. “Membaca dan menulis cerita fiksi bisa menguatkan kepekaan kita dalam melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” tegasnya.

Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik menulis cerita fiksi bertema sosial. Para peserta berhasil menghasilkan berbagai cerita dengan tema yang beragam, seperti kehidupan sekolah, isu perundungan, hingga inklusivitas sosial. Ahmad Soleh memberikan apresiasi kepada karya-karya tersebut dan berharap kegiatan ini dapat memupuk semangat berliterasi dan menciptakan generasi yang terus berkarya melalui tulisan.

“Harapan saya, semoga ini menjadi semangat untuk mereka bisa berkarya terus, semangat berliterasi dan menulis,” pungkasnya, menutup acara dengan penuh inspirasi. (*)