Artikel

Review Film Deadpool & Wolverine: Kolaborasi Brutal, Kocak, dan Mengguncang Multiverse

3 Mins read

Film Deadpool & Wolverine menjadi salah satu rilisan paling ditunggu tahun 2025, dan setelah menontonnya, satu hal pasti: film ini memenuhi semua ekspektasi penggemar Marvel dan bahkan melampauinya. Kolaborasi antara dua karakter yang paling disukai dalam Marvel Universe ini menghadirkan ledakan aksi, komedi tak berbatas, dan tentu saja, nostalgia yang tak ternilai. Dalam review film Deadpool & Wolverine ini yang dimuat juga dalam laman https://kritikfilm.id/, kita akan membedah kekuatan utama film, dinamika karakter, sinematografi, hingga pengaruhnya terhadap Marvel Cinematic Universe (MCU) ke depan.

Kembali ke Layar: Deadpool yang Gila dan Wolverine yang Garang

Ryan Reynolds kembali memerankan Deadpool dengan gaya khasnya yang sarkastik, vulgar, namun penuh pesona. Karakter ini tetap mempertahankan ciri khasnya: memecah tembok keempat (fourth wall), menyindir industri film, dan membuat lelucon yang kadang kelewat batas, tapi tetap lucu. Sementara itu, Hugh Jackman kembali mengenakan cakar adamantium sebagai Wolverine—peran yang sebelumnya dianggap telah dia akhiri di film Logan (2017).

Kembalinya Jackman sebagai Wolverine menjadi salah satu magnet utama film ini. Dengan tampilan lebih segar, kostum kuning biru yang setia pada komik, dan sikap dingin yang khas, ia menjadi kontras sempurna bagi Deadpool yang cerewet dan sembrono. Duo ini adalah kekacauan yang tertata—sebuah formula yang membuat film ini begitu hidup.

Cerita: Gila Tapi Punya Hati

Film ini tidak hanya sekadar aksi dan komedi. Di balik ledakan dan sumpah serapah, ada cerita tentang persahabatan, pengorbanan, dan bahkan penebusan. Tanpa memberikan terlalu banyak spoiler, film ini memanfaatkan konsep multiverse secara maksimal. Kehadiran TVA (Time Variance Authority) dari seri Loki, cameo tokoh-tokoh X-Men, dan konflik antara garis waktu yang kacau memberikan lapisan cerita yang rumit tapi menghibur.

Bahkan dalam kekacauan itu, penonton masih bisa menemukan momen-momen menyentuh, terutama dalam interaksi antara Deadpool dan Wolverine. Keduanya tidak hanya bertarung bersama, tapi juga bertumbuh sebagai karakter, masing-masing menghadapi masa lalu dan pilihan yang telah mereka buat.

Komedi dan Aksi: Dosis yang Sempurna

Jika Anda menyukai film Deadpool sebelumnya, Anda akan mencintai film ini. Humor khas Deadpool masih menjadi kekuatan utama. Dari lelucon meta soal Disney dan MCU, sindiran ke DC Universe, hingga adegan absurd yang melibatkan tubuh yang terpotong tapi masih berbicara—semuanya disajikan tanpa filter.

Namun jangan salah, segmen aksi dalam film ini juga sangat memuaskan. Koreografi pertarungan Wolverine yang brutal, digabungkan dengan gaya bertarung Deadpool yang lebih kacau dan tak terduga, memberikan adegan laga yang kreatif dan tak terlupakan. Sutradara Shawn Levy berhasil menjaga keseimbangan antara kekonyolan dan ketegangan.

Sinematografi dan Efek Visual

Secara visual, film ini memanjakan mata. Adegan-adegan pertarungan dikemas dengan sinematografi yang dinamis dan penuh energi. Efek visualnya halus, baik saat menampilkan teleportasi antar multiverse, regenerasi tubuh Deadpool, hingga kemampuan cakar Wolverine yang menghancurkan. Gaya visualnya terasa lebih gelap dari film Marvel pada umumnya, tapi tetap dengan nuansa cerah khas Deadpool.

Desain produksinya pun memukau, terutama saat kita diajak menjelajah berbagai realitas alternatif yang penuh kejutan. Ada satu adegan yang menghadirkan nostalgia berat untuk para penggemar X-Men era 2000-an—dan itu dilakukan dengan sempurna.

Karakter Pendukung dan Cameo Mengejutkan

Tanpa membocorkan terlalu banyak, film ini dipenuhi cameo yang akan membuat penggemar bersorak di bioskop. Beberapa wajah lama dari waralaba X-Men, termasuk karakter yang sudah lama tak muncul, hadir dengan cara yang mengejutkan. Selain itu, karakter-karakter pendukung baru juga cukup mencuri perhatian, terutama dari sisi TVA dan para varian multiverse.

Di sisi lain, Vanessa (Morena Baccarin) dan Dopinder (Karan Soni) tetap menjadi bagian dari hidup Deadpool, memberikan unsur emosional dan komedi yang seimbang. Penulis naskah tahu kapan harus serius, kapan harus membuat kita tertawa.

Koneksi dengan MCU dan Masa Depan

Yang membuat film ini lebih penting dari sekadar petualangan Deadpool dan Wolverine adalah dampaknya terhadap Marvel Cinematic Universe. Review film Deadpool & Wolverine ini tak bisa lepas dari peran film tersebut sebagai “jembatan” antara X-Men lama dan MCU saat ini.

Film ini membuka banyak pintu untuk integrasi mutan ke dalam MCU. Bahkan, beberapa adegan di akhir film mengisyaratkan bahwa perjalanan dua karakter ini belum selesai. Bisa dibilang, film ini adalah awal dari era baru bagi Marvel—era di mana batas antara waralaba lama dan baru mulai mengabur.

Kesimpulan: Layak Tonton Lebih dari Sekali

Deadpool & Wolverine bukan sekadar film superhero. Ini adalah pesta bagi para penggemar Marvel yang sudah menanti kehadiran mutan ke dalam MCU. Dengan humor gila, aksi brutal, serta cerita yang surprisingly menyentuh, film ini sukses mencuri hati penonton di seluruh dunia.

Jika Anda penggemar film aksi, komedi, atau sekadar ingin melihat dua karakter ikonik ini saling serang dan saling dukung dalam satu layar, film ini adalah wajib tonton. Dan jika Anda pecinta teori multiverse, jangan lewatkan satu detik pun—bahkan after credits-nya pun penting!

Related posts
Artikel

Wajib Tahu! Inilah Sumber Utama yang Menyebabkan Polusi Udara

2 Mins read
Artikel

Peluang Usaha Sablon dan Konveksi Kaos: Panduan Memulai Bisnis Kaos Custom

3 Mins read
Artikel

Pentingnya Bengkel CNC di Era Industri Serba Cepat

2 Mins read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *