BeritaDaerah

IMM Bima Berseru Keras di Milad ke-61: Lawan Ketidakadilan, Rawat Perjuangan

2 Mins read

SEJUK.ID – Resepsi Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-61 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) IMM Cabang Bima sukses digelar pada Rabu (9/4/2025), di Convention Hall Paruga Na’e, Kota Bima. Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa tokoh, senior, ortom Muhammadiyah, OKP, serta tamu-tamu terhormat lainnya.

Pada milad ke-61 ini, IMM mengusung tema “Merawat IMM, Memajukan Indonesia.” Acara tersebut ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng secara bersahaja.

Dalam laporannya, Abdul Hafid selaku ketua panitia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan ini, baik dalam bentuk moril maupun materiel. “Milad IMM tahun ini tidak hanya sekadar untuk merayakan atau merefleksikan perjalanan IMM selama 61 tahun, tetapi juga diiringi dengan lomba menulis opini yang diikuti oleh mahasiswa se-Kota dan Kabupaten Bima,” lapornya.

Momentum milad ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan juga menjadi ajang kaderisasi nonformal dan konsolidasi organisasi dengan berbagai pihak, terutama dengan alumni, Persyarikatan Muhammadiyah, ortom, amal usaha, hingga pihak eksternal seperti pemerintah, dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum PC IMM Cabang Bima, Anas Arifin, menyerukan pentingnya menjaga api perjuangan IMM agar tetap menyala dengan cara merawat, menjaga, dan mengembangkan tradisi-tradisi produktif IMM.

Dalam sambutannya, Anas menyampaikan, “Merawat IMM sesungguhnya bukan sekadar menjaga wadah ikatan ini secara formal belaka, melainkan kita semua harus menjaga api perjuangan, menghidupkan jiwa-jiwa intelektual kritis, serta meningkatkan kepekaan sosial,” tegasnya.

Sebagai refleksi atas usia IMM yang telah menginjak 61 tahun, Anas menyerukan, “Pertama, IMM harus memperkuat kaderisasi sebagai akar regenerasi ikatan. Maka dari itu, kaderisasi harus terus diperkuat dan dikembangkan. Inovasi dalam proses kaderisasi serta peningkatan kualitasnya harus menjadi prioritas utama.”

Lebih lanjut ia menyampaikan, “Kedua, IMM harus membangun jejaring untuk mengembangkan organisasi tanpa mengorbankan idealisme. Hal ini merupakan bentuk inklusivitas gerakan IMM, sehingga semua pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah hingga organisasi kemahasiswaan lainnya—kami anggap sebagai mitra kritis IMM.”

Selain itu, ia juga menambahkan, “Ketiga, IMM harus mempertahankan identitasnya, yakni melalui tradisi literasi dan diskusi sebagai penopang intelektualitas kader yang sejatinya tidak boleh mati. Tradisi pengamalan ritual keagamaan yang membumi juga harus terus hidup dan berorientasi pada penyadaran moral kolektif, bukan sekadar ritual yang hampa. Begitu pula dengan tradisi untuk senantiasa memperjuangkan hak-hak kaum lemah dan tertindas serta melawan kebatilan dan kezaliman.”

Terakhir, dalam sambutannya, Anas juga menyerukan, “Keempat, IMM harus tetap aktif dalam mengadvokasi isu-isu sosial kemasyarakatan. Hal ini merupakan komitmen kritis IMM untuk senantiasa menjaga dan memperjuangkan kaum lemah dan tertindas, serta melawan ketidakadilan,” tutupnya. (*)

Reporter M Yahya. Editor Fathan Faris Saputro.

883 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    ArtikelBeritaDaerah

    Laskar Living Law Kembali Menggelar Aksi: Desak Tetapkan Ismail Sebagai Tersangka.

    1 Mins read
    BeritaDaerah

    Pena Kreativitas: Pelatihan Menulis Inspiratif Bersama Teguh Wahyu Utomo di SMAN 2 Lamongan

    2 Mins read
    BeritaNasional

    Kopdargab Ke-3 BikersMu Korwil Jawa Timur dan Pengukuhan Chapter Kota Blitar

    2 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *