SEJUK.ID – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar baru saja meluncurkan kegiatan Economic Intelligence (Ecogence), sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan mendalami ilmu ekonomi di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kaderisasi Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FEB.
Kegiatan Ecogence berlangsung di Maros pada 12-15 September 2024, dengan diikuti oleh 30 peserta dari kalangan kader Pikom IMM FEB Unismuh Makassar. Acara pembukaan dilaksanakan di Mini Hall FEB Unismuh, Lantai 8 Gedung Iqra, pada Rabu, 11 September 2024.
Pembukaan acara dihadiri oleh Dekan FEB Unismuh Dr. Andi Djam’an, Wakil Dekan III FEB Abdul Muthalib, Pimpinan Cabang IMM Kota Makassar, serta Pimpinan Komisariat IMM se-Kota Makassar. Selain itu, seluruh lembaga kemahasiswaan di Unismuh Makassar juga turut serta dalam acara pembukaan tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Andi Djam’an menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membangkitkan nalar kritis mahasiswa dan mendorong budaya literasi. “Kegiatan ini menjadi ruang yang tepat untuk menciptakan karya. Kami berharap hasil diskusi dalam Ecogence dapat menghasilkan sebuah buku sebagai wujud kontribusi pemikiran mahasiswa,” ungkapnya. Dekan FEB secara resmi membuka kegiatan tersebut dengan harapan bahwa acara ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta.
Tantangan Literasi di Era Digital
Ketua Pikom IMM FEB Unismuh Makassar, Ismail, mengungkapkan keprihatinannya mengenai rendahnya minat membaca di kalangan mahasiswa. “Kurangnya minat baca dan aktivitas ilmiah berdampak pada lemahnya nalar kritis mahasiswa, termasuk kader Pikom IMM FEB. Banyak di antara mereka yang masih kurang sadar akan pentingnya membaca buku dan mengikuti diskusi ilmiah yang difasilitasi oleh komisariat,” kata Ismail.
Ismail juga mencatat bahwa perkembangan platform digital seperti media sosial, video, dan game telah berkontribusi pada menurunnya minat baca. “Platform digital sering kali menawarkan hiburan instan yang mudah diakses, sehingga mahasiswa lebih jarang membaca buku. Namun, teknologi juga bisa menjadi alat yang mendukung literasi, seperti melalui e-book dan audiobook,” tambahnya.
Kegiatan Ecogence diharapkan tidak hanya membangkitkan minat literasi, tetapi juga meningkatkan pemahaman kader mengenai disiplin ilmu ekonomi. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa ekonomi, para peserta diharapkan dapat menguasai konsep-konsep ekonomi dari segi sejarah maupun teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pemikir ekonomi.
“Ecogence adalah salah satu ikhtiar kami untuk merespons tantangan dan persoalan yang dihadapi saat ini. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat kader dalam mengikuti kajian dan membaca buku, serta melahirkan karya-karya baru,” pungkas Ismail. (*)
Reporter Muhammad Habib Harun. Editor Fathan Faris Saputro.