Opini

Tingkat Dampak Positif Video Game pada Aspek Kognitif Sosial

2 Mins read

Oleh : Ali Sabah Husen*

Berkembangnya teknologi di era digital menciptakan inovasi baru yang lebih efektif untuk perkembangan pembelajaran otak, salah satunya melalui video game. Meskipun banyak yang menganggap video game hanya sebagai hiburan elektronik semata, kini video game telah berevolusi menjadi permainan yang tidak hanya menarik secara hiburan tetapi juga merangsang dan memfasilitasi pembelajaran otak.

Evolusi ini memberikan ruang bagi para pemain untuk memahami bahwa video game dapat memberikan dampak positif pada keterampilan kognitif dan otak kita. Keterampilan kognitif, yang sangat bergantung pada pengetahuan faktual dan empiris, dapat dikembangkan melalui berbagai aspek video game.

Video game, sebagai permainan elektronik digital, memiliki tujuan utama membentuk keterampilan kognitif, keterampilan sosial, dan pengalaman pembelajaran bagi pemainnya. Dalam permainan ini, pemain sering dituntut untuk menunjukkan kecermatan yang baik guna memenangkan tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, video game dapat menjadi alat efektif untuk melatih analisis pemain.

Pentingnya peningkatan keterampilan sosial juga menjadi kelebihan dalam dunia video game. Terutama dalam era game online saat ini, di mana pemain dapat berkomunikasi dari jarak jauh, video game mampu memfasilitasi interaksi sosial antar pemain. Sehingga, dalam konteks ini, video game bukan hanya menjadi alat pembelajaran, tetapi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan sosial di era digital ini.

Melalui interaksi aktif dalam dunia digital yang dibangun, pemain tidak hanya disajikan dengan grafis atau animasi karakter dalam video game, melainkan tanpa disadari, mereka dilatih untuk mengasah kemampuan berpikir strategis dalam menyelesaikan masalah. Video game, sebagai permainan teknologi digital, tidak hanya mengembangkan aspek visual, tetapi juga secara efektif meningkatkan kemampuan berpikir strategis pemain.

Peningkatan keterampilan kognitif juga dapat dicapai melalui berbagai genre video game yang dirancang khusus untuk melatih aspek kognitif pemain. Beberapa game fokus pada pemecahan masalah dan keterampilan berpikir cepat, memaksa pemain untuk merancang strategi dan membuat keputusan dalam waktu singkat. Dampak positif dari pengalaman ini terlihat dalam perkembangan aspek kognitif yang bersifat empiris, di mana semakin tinggi tingkat kesulitan permainan, semakin kuat aspek kognitif yang dimiliki pemain.

Berkembangnya teknologi di era digital turut memengaruhi evolusi video game, dari permainan tradisional seperti senet pada zaman Mesir kuno hingga multiplayer online game yang kita kenal saat ini. Selain menyediakan hiburan, video game juga memberikan platform bagi pemain untuk berkomunikasi secara virtual, memungkinkan interaksi sosial antar pemain dari berbagai tempat, baik daerah terpencil maupun kota-kota besar di Indonesia bahkan luar negeri. Fenomena ini secara positif berkontribusi pada perkembangan keterampilan sosial, terutama di era digital saat ini.

Pelatihan daya ingat terjadi melalui video game yang menantang pemain untuk mengingat informasi kompleks, seperti tata letak peta, kata sandi, atau karakter animasi. Pada beberapa video game, tata letak peta menjadi elemen penting, membutuhkan daya ingat kuat untuk menguasai permainan dan mencapai kemenangan. Karakteristik berbeda dari berbagai karakter dalam video game juga mengharuskan pemain memiliki ketelitian dan daya ingat yang kuat untuk memanfaatkannya dalam situasi tertentu, memberikan dampak positif pada pengembangan daya ingat pemain.

Dengan kemajuan teknologi seperti realitas virtual (VR) dan Augmented Reality (AR), video game memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan sensorik. Meskipun demikian, penggunaan berlebihan dapat menghasilkan dampak negatif, sehingga diperlukan keseimbangan agar video game dapat memberikan manfaat dan efisiensi dalam pembelajaran otak.

Dengan pemahaman yang semakin berkembang tentang hubungan antara teknologi dan perkembangan otak, video game di masa depan memiliki potensi untuk menciptakan pengalaman bermain yang memanfaatkan kecerdasan dan merangsang otak. Fokus pada kesehatan otak dan pengembangan berbagai aspek, terutama aspek kognitif, dapat menjadi poin penting dalam evolusi video game untuk masa mendatang.

*) Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG)

Editor: Fathan Faris Saputro

767 posts

About author
Pemuda yang senang belajar dan berbagi dengan sesama.
Articles
    Related posts
    OpiniPolitik

    Waspada “Kelompok Agamis” : Menggembosi Aksi Mengawal Demokrasi

    4 Mins read
    Opini

    Literasi di Era Scrolling: Menemukan Makna di Tengah Informasi

    4 Mins read
    OpiniPolitik

    Senja Demokrasi Dinasti Jokowi

    5 Mins read

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *