SEJUK.ID – SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang menggelar Seminar Bulan Bahasa dengan tajuk “Pelajar Berintelektual Tercermin dari Budi Bahasa yang Baik” pada Rabu, (25/10/2023). Acara ini berlangsung di Lapangan Utama SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang dan diikuti oleh 400 siswa/i sebagai bagian dari peringatan Bulan Bahasa.
SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang tidak hanya menyelenggarakan seminar, tetapi juga mengadakan perlombaan offline dan online yang terbuka bagi seluruh siswa/i.
Kepala SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang, Hj. Zesmita Umar, SH, menjelaskan bahwa peringatan Bulan Bahasa merupakan momen penting bagi peserta didik mereka untuk lebih memahami bahasa, terutama bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendalami sejarah, memahami makna, dan melestarikan keindahan bahasa Indonesia dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia yang kaya akan keanekaragaman.
Selain Seminar Bulan Bahasa, rangkaian acara ini juga mencakup perlombaan seperti musikalisasi puisi dan solo vokal untuk menambah kemeriahan peringatan Bulan Bahasa.
Dalam seminar ini, narasumber Ahmad Soleh menekankan bahwa bahasa adalah cermin dari jati diri bangsa. Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia adalah identitas bangsa. Menurutnya, sebagai pelajar, yang pada dasarnya adalah kaum intelektual, penting untuk memahami konsep berbudi bahasa yang baik. Berbudi bahasa bukan hanya tentang sopan santun, tetapi juga tentang perilaku yang baik.
Ahmad Soleh juga menyoroti peran era digital, terutama di media sosial, dalam mengubah cara kita menggunakan bahasa. Demokratisasi penggunaan bahasa di ruang digital, menurutnya, adalah hal yang penting untuk diwaspadai. Sebagai konsumen media sosial, kita harus pandai memfilter informasi, sementara sebagai kreator, kita harus memanfaatkan media sosial dengan bijak. Semua ini adalah bagian dari cara kita bisa menjaga dan mempromosikan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
Seminar Bulan Bahasa ini menjadi upaya penting dalam menjaga keberlanjutan keberagaman bahasa dan budaya Indonesia, sambil mengingatkan generasi muda tentang pentingnya berbudi bahasa yang baik sebagai salah satu aspek kunci dari kepribadian berintelektual. (*)
Reporter Fathan Faris Saputro